We demand to be taken seriously, but it’s a meme about jobseeker

The Mandorian
3 min readJan 31, 2021

--

Hi! Selamat datang!

Kamu mengunjungi postingan pertama saya (sebut saja om Kate alias Kuli Tulis) di situs medium ini. Jikalau kamu engeh dengan judul di atas, tenang saja kita bukan ngebahas seputar penyihir yang ingin diperhatikan dengan serius hehe.

Gambar 1 “We demand to be taken seriously” (“Storming the Castle” — Arrested Development)

Seperti yang banyak orang sudah ketahui, meme (dibaca: mim kaya م) udah jadi bagian dari kultur bercanda kita. Tetapi meme sudah berkembang menjadi hal yang serius bahkan salah satu alat dalam memenuhi hak kita dalam menyuarakan pendapat.

“Setidaknya hingga UU ITE belum datang dengan semena-mena”

Nah, dari sini om kate terbesit di pikiran untuk menuliskan pandangan yang tak terbendungnya setelah berpetualang-penuh-lumpur di kolom fresh 9GAG dan platform lainnya. Dan kiranya bisa menjadi sebuah tulisan yang ter-elaborate dengan baik dan menarik. Sehingga om kate dan pembaca dapat tercerdaskan dan terhibur dengan konten buruk om di sini.

The Pilot

Sebagai pembuka dari projek Kuli Tulis ini, om mau bahas tentang:

Gambar 2 Bercanda dalam mencari kerja

Yep, we are going to talk about lot of things as a jobseeker in a serial-package.

“Hah?”

Tunggu dulu, om ngga bermaksud menyinggung perasaan kalian yang jobseeker kok. Tentu dan lain bukan om juga pernah menjadi pencari kerja alias jobseeker sebelum menjadi kuli di suatu perusahaan sekarang.

Jadi begini, di Indonesia kita tercinta dan di tahun 2020–2021 ini tantangan pencari kerja sangat menarik untuk dibahas, kenapa?

Sebagai seorang freshgraduate (l̶u̶l̶u̶s̶a̶n̶ ̶s̶e̶g̶a̶r̶ lulusan baru) di 2020 dengan titel sarjana tentu menyadari betul bahwa rasio lowongan kerja dan jumlah lulusan sangat timpang jauh, belum lagi kondisi pandemik akibat nCov-19 yang membuat perusahaan agak berhati-hati dalam merekrut orang baru (bahkan hingga mengurangi pegawainya).

Gambar 3 Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia (Badan Pusat Statistik, 2021)

Ketimpangan tersebut tentu berkaitan dengan tingginya jumlah usia produktif (Gen Z, Milenial, dan Gen X) hingga total hampir 76% dari total seluruh penduduk di Indonesia (dengan asumsi Gen Z seluruhnya termasuk) atau sekitar *̶a̶m̶b̶i̶l̶ ̶k̶a̶l̶k̶u̶l̶a̶t̶o̶r̶*̶ 204 juta orang berdasarkan rilisan terbaru dari BPS.

*pant*

*sigh*

*lempar slip tagihan UKT*

Tenang, daripada kita menjadi semakin khawatir menghadapi hal ini di fase seperempat abad hidup kita (quarter-life crisis). Di tulisan berikutnya, om Kate akan coba gali lebih jauh dan tentunya berbagi pandangan om di sini. Karena tentu, om juga masih belajar sebagai manusia dewasa yang baru aja dilepas dari naungan masa remaja.

And, feel at ease to discuss here! hehe

Sekian tulisan di malam ini, stay sane and healthy!

KRW, 310121.

--

--

The Mandorian
The Mandorian

Written by The Mandorian

0 Followers

An online horcrux

No responses yet